(Sumedang, Bandung)
Pada dasarnya kebutuhan utama manusia adalah oksigen, air dan makanan. Ketiga bahan tersebut dihasilkan oleh bidang pertanian, jadi jika ada orang yang meremehkan pertanian mungkin dia sudah bukan manusia lagi yang membutuhkan ke tiga bahan tersebut, karena saya yakin di dunia ini tidak ada manusia yang memakan makanan sintetis.
Masalahnya pertanian di negara kita belum mencapai hasil yang diharapkan, dan anehnya lagi kita merupakan negara agraris tapi beberapa bahan pokok merupakan impor dari negara lain. Produksi pertanian kita belum maksimal bila dibandingkan dengan produktivitas di sejumlah negara lain. Misalnya cabai, pada tahun 2017 produktivitas cabai di Indonesia adalah 7,6 ton/ha, sedangkan Malaysia sebesar 9,6 ton/ha (FAOSTAT, 2019), itu merupakan sebuah perbedaan hasil yang cukup jauh.
Populasi manusia akan terus meningkat seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun, dan tidak menutup kemungkinan kebutuhan setiap individu melonjak terutama makanan yang akan selalu menjadi prioritas. Hal tersebut terjadi karena banyak aspek yang membatasi perkembangan pertanian seperti meledaknya jumlah penduduk, perubahan iklim yang ekstrim, ketersediaan benih unggul yang minim, serangan hama dan penyakit, serta kurangnya tenaga ahli bidang pertanian yang kompeten dan berdedikasi.
Sektor pertanian sedang dihadapkan pada keadaan mendesak yang harus menyelaraskan antara perkembangan intelektual dengan teknik praktiknya. Kebutuhan pangan yang semakin banyak membuat kita harus bisa menemukan varietas dan kultivar yang dapat mencukupi kebutuhan pangan dunia di masa sekarang dan masa depan. Kita butuh suatu kemutakhiran dalam skala kecil namun mempunyai dampak yang besar bagi sektor pertanian di dunia. Misalnya dengan teknik pemuliaan tanaman yang sedang gencar dilakukan oleh para breeder demi menemukan varietas dan kultivar baru yang unggul. Bukan hanya mengenai kuantitas tanaman, namun bidang pemuliaan tanaman juga berusaha keras dalam menemukan tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, karena masalah utama pertanian di negara tropis seperti Indonesia adalah serangan hama penyakit. Siklus hama dan penyakit di negara tropis tidak akan terpotong, berbeda dengan di negara subtropis yang akan terpotong oleh musim dingin. Sehingga serangan hama penyakit akan lebih tinggi yang dikhawatirkan menurukan produktivitas pangan.
(Cibalong, Garut)
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, coba bayangkan jika seluruh manusia kekurangan makanan? pasti akan terjadi kekacauan dan manusia akan saling bunuh memperebutkan makanan tersebut. Ingat Soekarna pernah berkata “Pangan merupakan soal hidup dan matinya bangsa” (Soekarna,1952).
