Breaking News

Cara Merawat Tanaman yang Benar

        KETIKNEWSCara Merawat Tanaman bagi Pemula – Saat ini banyak orang yang hobi menanam tanaman baik tanaman hias, rempah, maupun tanaman sayur. Waktu di rumah yang lebih lama akibat pandemi menjadikan banyak orang untuk mengekspresikan dirinya melalui hobi baru untuk mempercantik halaman rumah atau sekedar mendapatkan tambahan bumbu masak dari hasil budidaya tanaman di sekitar rumah.

        Menanam tanaman di sekitar rumah merupakan hobi yang tidak pernah membosankan karena anda bisa mengeksplorasi banyak tanaman. Selain mempercantik rumah, tanaman juga membuat rumah anda tampak sejuk, asri dan tentunya menjadikan lingkungan semakin bersih.

        Namun, untuk merawat tanaman tidak semudah dibayangkan karena beberapa jenis tanaman memerlukan perlakuan khusus agar tumbuh secara subur dan optimal. Eits tapi jangan khawatir bagi kamu yang suka merawat tanaman mimin mau kasih rahasianya agar tumbuhan kita tampak sehat dan lebih hijau. Yuk simak di bawah ini!

1. Menyiram Tanaman secara Rutin

Sama seperti makhluk hidup lainnya tanaman juga membutuhkan air untuk kelangsungan hidup. Bagi tanaman, air berfungsi dalam melarutkan unsur hara serta mentranslokasikan unsur hara tersebut ke seluruh bagian tanaman. Kemudian juga berfungsi dalam proses fotosintesis dan menjaga tanaman tetap lembab. Kebutuhan air setiap tanaman berbeda-beda tergantung dari jenisnya dan umumnya penyiraman tanaman dilakukan pada pagi atau siang hari. Namun, penyiraman sebaiknya dilakukan dengan melihat kondisi kelembaban tanah dan jika tanah sudah tidak lembab maka penyiraman harus segera dilakukan.

Untuk menghindari serangan penyakit, penyiraman sebaiknya dilakukan langsung pada bagian akar tanaman (jangan menyiram pada daun atau batang tanaman) secukupnya. Waktu penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari, sedangkan penyiraman pada waktu siang hari sebaiknya dihindari karena air yang disiramkan akan cepat menguap kembali. Beberapa tips yang harus diperhatikan ketika menyiram tanaman adalah sebagai berikut:

  • Pantau kondisi kelembaban tanah untuk menentukan kebutuhan air tanaman
  • Penyiraman tidak sampai menyebabkan genangan air karena dapat mengundang berbagai penyakit dan kelayuan tanaman akibat terlalu banyak air
  • Hindari penyiraman pada waktu siang hari ketika cuaca panas
  • Pastikan menggunakan air bersih dan bebas dari cemaran kimia

2. Sinar Matahari yang Cukup

Sama seperti air, sinar matahari juga merupakan salah satu kebutuhan pokok tanaman dalam menunjang proses fotosintesis. Sinar matahari akan diserap oleh klorofil daun untuk memproduksi energi dan makanan berupa gula. Setiap jenis tanaman membutuhkan cahaya matahari yang berbeda-beda, sehingga harus cermat dalam memberikan sinar matahari pada tanaman. Beberapa tips dalam memberikan sinar matahari pada tanaman diantaranya:

  • Sinar matahari yang digunakan sebaiknya matahari pagi sekitar jam 6 – 10 karena sinar pada waktu tidak terlalu panas dan bagus untuk tanaman.
  • Umumnya kebutuhan sinar matahari tanaman sayur atau buah sekitar 6 jam pemaparan sedangkan tanaman hias cukup 3 – 4 jam pemaparan.

 3. Pemberian Pupuk yang Cukup

Pupuk merupakan nutrisi penting bagi pertumbuhan tanaman. Umumnya kebutuhan utama hara tanaman adalah urea, phospat, dan kalium. Urea berfungsi dalam pembentukan dan penghijauan daun, phosphat berfungsi dalam perkembangan organ generatif, sedangkan kalium berfungsi dalam pembentukan akar dan batang tanaman. Tanpa nutrisi yang cukup maka pertumbuhan tanaman tidak akan optimal. Beberapa tips dalam memberikan pupuk pada tanaman diantaranya:

  • Pemberian pupuk dimulai dari tanah media tanam sebelum dilakukan penanaman (pupuk dasar), pastikan juga menambahkan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan untuk menggemburkan tanah dan memaksimalkan serapan pupuk kimia.
  • Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berusia 2 – 4 minggu dengan menggunakan pupuk kimia+pupuk organik secara bersamaan.
  • Waktu pemupukan susulan sebaiknya pada pagi atau sore hari dengan cara menebarkannya di sekitar akar tanaman.

Pemupukan tanaman harus dilakukan seefektif dan seefisien mungkin dengan menerapkan prinsip 6T, meliputi Tepat Jenis, Tepat Dosis, Tepat Aplikasi, Tepat Waktu, Tepat Cara, dan Tepat Alat. Pupuk kimia yang sering digunakan misalnya pupuk NPK Mutiara atau pupuk Phonska. Namun, sebaiknya pupuk kimia digunakan seminimal mungkin dan lebih mengutamakan pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak atau dari limbah sayur yang sudah dikompositkan karena pupuk tersebut lebih murah dan ramah lingkungan.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit menjadi salah satu faktor pembatas dalam budidaya tanaman karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas dari tanaman yang kita budidayakan. Sebelum melakukan pengobatan alangkah baiknya kita melakukan proses pencegahan hama dan penyakit masuk pada tanaman kita secara maksimal. Misalnya dengan penggunaan bibit/biji tanaman yang sehat dan berkualitas serta pengairan dan pemupukan yang cukup. Beberapa tips dalam mengendalian hama dan penyakit tanaman diantaranya:

  • Rutin melakukan pemantauan dan pengamatan hama/penyakit yang menyerang.
  • Menggunakan media tanam atau tanah yang subur dan gembur
  • Tidak menyiram tanaman terlalu banyak atau sampai menggenang karena dapat mengundang berbagai penyakit.
  • Tidak memberikan pupuk secara berlebihan karena dapat menyebabkan keracunan tanaman sehingga rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
  • Penggunaan pestisida nabati jika mulai terdapat serangan hama atau penyakit. Pestisida ini dapat dibuat dari bawang putih, daun sirsak, daun nimba, dan lain sebagainya.
  • Penggunaan pestisida kimia sebaiknya menjadi pilihan terakhir karena dapat beresiko menyebabkan pencemaran jika dilakukan berlebihan atau kurang bijak.

5. Pembersihan Gulma

Gulma merupakan tumbuhan yang tidak kita hendaki keberadaannya sehingga dapat bersaing dengan tanaman utama yang kita tanam. Hal ini tentu merugikan karena bisa jadi pupuk dan air yang kita berikan malah diserap oleh gulma tersebut. Gulma bisa menjadi sarang hama atau penyakit sebelum menyerang tanaman kita. Selain itu, gulma juga merusak estetika dan dapat menghabiskan ruang tumbuh. Beberapa tips yang dapat dilakukan dalam mengendalikan gulma diantaranya:

  • Penggunaan mulsa. Ini efektif untuk budidaya tanaman di luar ruangan (lahan) yang cukup luas. Selain menghalangi gulma untuk tumbuh, mulsa juga cukup efektif dalam mengusir hama.
  • Pembersihan gulma secara rutin baik secara manual menggunakan tangan atau menggunakan cangkul dan alat sejenisnya.
  • Penggunaan herbisida kimia hanya efektif pada budidaya tanaman di lahan yang cukup luas dan sebaiknya hanya menjadi pilihan terakhir saja.

Kesimpulan

Perawatan tanaman harus dilakukan secra tepat dan hati-hati karena dapat menentukan proses pertumbuhan dan kesuburannya. Tanaman yang sehat ditandai dengan daun yang hijau, akar dan batang yang kuat, tinggi optimal, serta bebas dari serangan hama maupun penyakit. Untuk mendapatkan hal tersebut suatu tanaman harus mendapatkan air, nutrisi, dan sinar matahari yang cukup, serta pengendalian hama, penyakit, gulma yang rutin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *