Pemkab Garut Komitmen Tingkatkan Pendapatan Daerah melalui Dukungan Studi World Bank
GARUT, Garut Kota – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menyatakan komitmennya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui strategi peningkatan local taxing power. Pernyataan ini disampaikan oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, dalam rapat terbatas bertema “Strategi Peningkatan Local Taxing Power” yang diselenggarakan secara daring dari Gedung Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Kecamatan Garut Kota, pada hari Rabu, 12 Maret 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Syakur menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam upaya meningkatkan PAD Garut, khususnya melalui optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pengelolaan aset daerah. Ia menegaskan bahwa Pemkab Garut mendukung penuh program ini guna memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki.
“Program ini mencerminkan komitmen kami untuk meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya daerah. Efisiensi yang dihasilkan menjadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih giat,” ujar Syakur.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik bantuan teknis dari World Bank yang difasilitasi oleh Bappenas. Inisiatif ini merupakan bagian dari forum Ngobrol Pintar Ngaronjatkeun Pendapatan Asli Daerah (Ngorejat), yang telah beberapa kali diselenggarakan oleh Bappeda bersama Bappenas.
Didit menjelaskan bahwa saat ini kontribusi PAD Garut terhadap total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih berada di bawah angka 12%. Oleh karena itu, studi yang akan dilakukan oleh World Bank diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis guna meningkatkan pendapatan daerah, terutama dari sektor PBB-P2.
Indonesia telah mengusulkan dua wilayah untuk menerima bantuan studi dari World Bank, yaitu Kota Bandung dan Kabupaten Garut. Didit menambahkan bahwa hasil studi ini diharapkan dapat menjadi praktik terbaik (best practice) dalam pengelolaan PAD, tidak hanya bagi Garut, tetapi juga bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Lebih lanjut, Didit menyampaikan bahwa studi tersebut direncanakan berlangsung mulai Maret hingga Juli 2025. Pemkab Garut akan menyediakan data yang diperlukan sebagai dasar analisis, dengan memastikan keamanan dan keabsahan data tetap terjaga.
“Meskipun saat ini kontribusi PAD masih rendah, kami memiliki potensi yang besar. Kami berharap studi ini dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret untuk perbaikan dan peningkatan pendapatan daerah,” tutup Didit.
Post a Comment for "Pemkab Garut Komitmen Tingkatkan Pendapatan Daerah melalui Dukungan Studi World Bank"